Kamis, 17 Desember 2015

Dua respon dasar yang menjadi ciri harga diri yang rendah….


  1.  Merasa rendah diri, yang bentuk respon dasarnya adalah:
    • Merasa  di kuasai oleh langkah kehidupan
    • Merasakan sebuah kegagalan relatif terhadap orang lain
    • Tetap saja berperilaku yang penting aman, dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru saat ini juga
    • Bersikap melu-malu dan tidak bisa menegaskan diri sendiri
    • Selalu merendahkan diri sendiri
    • Selalu sedikit berusaha terhadap segala hal karena ragu-ragu apakah bisa sukses atau tidak
    • Tidak suka terhadap apa yang ada pada diri, seperti terlalu gemuk, terlalu pendek, atau terlalu tinggi
  2. Merasa marah dan hal-hal yang mengiringinya dengan bentuk responnya sebagai berikut:
  • Mudah sekali kehilangan temperamen
  • Mudah sekali mengajak berkelahi
  • Menyalahkan orang lain atau lingkungan setiap kali merasakan kemunduran
  • Terus saja mencari kesalahan dengan dunia
  • Suka mengambil segala hal kepada orang lain
  • Selalu saja mengajak berdebat dengan masalah-masalah yang sebenarnaya remeh

MANAJEMEN STRATEGIK



Manajemen Strategik

                                   
Disusun Oleh :

Shofiyani Ismalia (15820111)

Dosen pembimbing:Ruspita Rani Pertiwi, S.PSI,M.SI

PROGRAMSTUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVRSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis dan
di pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun
waktu tertentu. Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi
yang efektif dalam upaya menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan
eksternal yang sering berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak
mungkin di perhitungkan sepenuhnya sebelumnya. Suatu strategi per definisi
berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian pemilihan strategi tertentu
pada umumnya di dasarkan pada berbagai asumsi yang berdasarkan asumsi yang di
gunakan oleh para perumus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya menyadari
bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada implementasi strategi dapat
di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
Setelah perusahan merumuskan srtategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang
berada dibawah kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan
perusahaan yang terlibat membuat strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang
dilakukan oleh perusahaan adalah mengimlementasikan seluruh strategi yang telah
dibuat. Implementasi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidak hanya
dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk dari
pengimplementasiannya.baik dalam perencanaan strategis, agar benar-benar dapat
mencapai arah yang telah ditentukan, serta orang-orang yang terlibat akan mampu
bekerja dengan sukses.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen Strategis ?
2. Apa saja tahap-tahap dalam Manajemen Strategis ?
3. Apa saja istilah-istilah kunci dalam Manajemen Strategis ?
4. Apa Manfaat-manfaat Manajemen Strategis ?
5. Apa Panduan untuk Manajemen Strategis yang efektif itu ?
C. Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen strategis.
2. Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap dalam menejemen strategis.
3. Untuk mengetahui Apa saja istilah-istilah kunci dalam Manajemen Strategis.
4. Untuk mengetahui Manfaat-manfaat Manajemen Strategis.
5. Untuk mengetahui Panduan untuk Manajemen Strategis yang efektif.
  • BAB II
    PEMBAHASAN
    A. Hakikat manajemen strategis
    1. Pengertian manajemen strategis
    Manajemen Strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam
    merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
    fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana
    disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategis berfokus pada usaha untuk
    mengintegrasikan menejemen, pemasaran, keuangan atau akutansi, produksi atau
    operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi computer untuk
    mencapai keberhasilan organisasi. Istilah menejemen strategis ini dipakai secara
    sinonim dengan istilah perencanaan strategis. Bedanya adalah jika manajemen
    strategis itu sering kali dijumpai dalam dunia akademis, sedangkan perencanaan
    strategis lebih sering digunakan dalam dunia bisnis.
    Pada intinya rencana strategis atau manajemen strategis adalah taktik permainan
    sebuah perusahaan. Suatu perusahaan pasti memiliki rencana strategis yang baik
    untuk dapat bersaing dengan sukses.
    Istilah manajemen straategis digunakan dibanyak sekolah tinggi dan universitas
    sebagai sub judul bagi mata kuliah besar di administrasi bisnis, kebijakan bisnis yang
    mengintegrasikan materi dari semua mata kuliah bisnis yang lain.
    Pakar dan ikon bisnis petter drucker mengatakan bahwa tugas utama manajemen
    strategis adalah mempertimbangkan dan menimbang misi suatu bisnis :
    “… itu berarti mengajukan pertanyaan, “apakah bisnis kita ini? ini membawa kita
    pada penetapan tujuan, pengembangan strategi, dan pengambilan keputusan saat ini
    untuk mencapai hasil esok. Hal ini jelas harus dilakukan oleh sebuah bagian dari
    organisasi yang dapat melihat keseluruhan bisnis; yang dapat menyeimbangkan
    tujuan dan kebutuhan saat ini terhadap kebutuhan yang akan datang; dan yang mampu
    mengalokasikan sumber daya manusia dan keuangan untuk meraih hasil-hasil utama.”
    2. Tahap-tahap manajemen strategis
    Manajemen strategis ini terdiri atas tiga tahap, yaitu :
  • a. Perumusan strategi
    Mencangkup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman
    eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
    penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternative, dan
    pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
    Isu-isu perumusan strategi mencangkup penentuan bisnis apa yang akan dimasuki,
    bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
    perlukah ekpansi atau difersifikasi operasi dilakukan, perlukah perusahan terjun
    ke pasar internasional, perlukah merger atau penggabungan usaha dibuat, dan
    bagaimana menghindari pengambil alihan yang merugikan.
    b. Penerapan strategi
    Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan,
    membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya,
    sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan.
    Penerapan strategi mencangkup pengambangan budaya yang sportif pada strategi,
    penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan ulang upaya-upaya
    pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfatan sistem
    informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. Tahap
    ini seringkali dianggap tahapan yang paling sulit, karna tahap ini membutuhkan
    kedisiplinan, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan srtategi yang
    berhasil tergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan.
    c. Penilaian strategi
    Tahap ini adalah tahapan terahir dalam manajemen strategis, manajer mesti tahu
    kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik; penilaian atau evaluasi
    strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini.
    Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah :
    1. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal and internal yang menjadi landasan
    bagi strategi saat ini.
    2. Pengukuran kinerja.
    3. Pengambilan langkah.
    3. Istilah-istilah kunci dalam manajemen strategis
    a. Keunggulan kompetitif
    Pada intinya manajemen strategis adalah tentang bagaimana memperoleh dan
    mempertahankan keunggulan kompetitif. Dapat diartikan ssebagai “segala sesuatu
    ·  yang dapat dilakukan dengan jauh lebih baik oleh sebuah perusahaan bila
    dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan.”
    Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi
    keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi.
    b. Penyusun strategi
    Penyusun strategi adalah individu-individu yang paling bertanggung jawab bagi
    keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Penyusun strategi membantu
    sebuah organisasi mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi.
    c. Pernyataan visi dan misi
    Mengembangkan pernyataan visi seringkali dipandang sebagai langkah pertama
    dari perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.
    Pernyataan misi adalah “pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu
    bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Sebuah pernyataan visi
    menunjukan cakupan operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar”.
    d. Peluang dan ancaman eksternal
    Ini menunjuk pada berbagai trend dan kejadian ekonomi, social, budaya,
    lingkungan hidup, politik, hukum, pemerintahan, teknologi dan kompetitif yang
    dapat secara signifikan menguntungkan atau merugiakan suatu organisasi dimasa
    yang akan datang.
    Salah satu aspek utama dari manajemen strategis adalah bahwa perusahaan perlu
    merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keuntunngan dari peluang
    eksternal dan menghindari atau meminimalkan dampak ancaman eksternal.
    e. Kekuatan dan kelemahan internal
    Ini merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan
    dengan sangat baik atau buruk. Mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan
    kelemahan organisasi dalam wilayah-wilayah fungsional suatu bisnis merupakan
    sebuah aktifitas manajemen strategis yang esensial.
    Faktor-faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk
    menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan pencapaian
    masa lalu dan rata-rata industry. Berbagai jenis survey juga dapat dikembangkan
    dan dijalankan untuk menilai faktor-faktor internal seperti semangat kerja
    karyawan, efisiensi produksi, efektifitas iklan, dan loyalitas konsumen.
    f. Tujuan jangka panjang
    Tujuan sangat penting bagi keberhasilan organisasi, sebab ia menyatakan arah,
    membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas,
     mengfokuskan koordinasi, dan menyediakan landasan bagi aktifitas perencanaan,
    pengorganisasian, pemotivasian, serta pengontrolan.
    g. Strategi
    Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak
    dicapai. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen
    puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.
    h. Tujuan tahunan
    Tujuan tahunan adalah tonggak jangka pendek yang mesti dicapai organisai untuk
    meraih tujuan jangka panjangnya. Seperti tujuan jangka panjang tujuan tahunan
    mesti terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan terprioritas.
    i. Kebijakan
    Kebijakan adalah sarana yang dengannya tujuan tahunan akan dicapai. Kebijakan
    mengikuti pedoman, aturan, dan prosedur yamg ditetapkan untuk mendukung
    upaya-upaya pencapaian tujuan yang tersurat. Kebijakan adalah panduan untuk
    mngambil keputusan dan menangani situasi-situasi yang repetitive atau berulang-
    ulang.
    4. Manfaat-Manfaat Manajemen Strategis
    Secara historis, manfaat utama dari manajemen strategis adalah untuk membantu
    organisasi, merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
    pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Satu
    manfaat ahirnya adalah hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang
    yang mampu memperdayakan individu.
    Menurut Greenley,manfaat manajemen strategis sebagai berikut :
    a. Memungkinkan identifikasi, pemprioritasan, dan pemanfatan peluang yang
    muncul
    b. Menyediakan pandangan yang objektif tentang persoalan-persoalan manajemen.
    c. Mempresentasikan sebuah kerangka kerja untuk aktifitas koordinasi dan control
    yang lebih baik.
    d. Meminimalkan efek-efek dari kondisi dan perubahan yang tidak menguntungkan.
    e. Memmungkinkan keputusan-keputusan besar yang mampu mendukung tujuan
    yang telah ditetapkan secara lebih baik.
    f. Memungkinkan pengalokasian sumber daya yang lebih sedikit untuk
    memperbaiki kesalahan atau membuat berbagai keputusan.
    g. Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antar-personil.
    h. Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama.
    i. Mendorong hadirnya pemikiran kedepan.
    j. Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis.

     5. Panduan untuk manajemen strategis yang efektif
    R.T Lenz menawarkan beberapa panduan penting untuk manajeman strategis
    yang efektif :
    a. Buatlah proses manajemen strategis sesederhana dan se-non rutin mungkin.
    b. Buang bahasa perencanaan yang basi.
    c. Buatlah tugas,tim,format pertemuan,dan kalender perencanaan bervariasi.
    d. Tekankan rencana yang berorientasi pada materi pendukung.
    e. Rangsanglah pemikiran dan aksi yang menantang serta mempertanyakan
    berbagai asumsi yang mendasari strategi yang dijalankan perusahaan saat ini.
    f. Terbukalah pada kabar buruk.
    g. Bangunlah sebuah budaya perusahaan dengan peran manajemen strategis dan
    tujuannya dapat dipahami.
    Sebuah panduan penting untuk manajemen strategis yang efektif adalah
    keterbukaan,kesediaan dan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru,sudut
    pandang baru,gagasan baru,dan kemungkinan baru.


     BAB III
    PENUTUP


    A. Kesimpulan
    Manajemen Strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam
    merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
    fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana
    disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategis berfokus pada usaha untuk
    mengintegrasikan menejemen, pemasaran, keuangan atau akutansi, produksi atau
    operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi computer untuk
    mencapai keberhasilan organisasi. Istilah menejemen strategis ini dipakai secara
    sinonim dengan istilah perencanaan strategis. Bedanya adalah jika manajemen
    strategis itu sering kali dijumpai dalam dunia akademis, sedangkan perencanaan
    strategis lebih sering digunakan dalam dunia bisnis.
    Tahap-tahap manajemen strategis ini terdiri atas tiga tahap, yaitu : Perumusan
    strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
    Manajemen strategis ini memiliki 9 istilah kunci, yaitu : keunggulan kompetitife,
    penyusun strategi, pernyataan visi dan misi, peluang dan ancaman eksternal, kekuatan
    dan kelemahan internal, tujuan jangka panjang, strategi, tujuan tahunan, serta
    kebijakan.
    Manfaat yang dapat diambil dalam manajemen strategis yaitu membantu
    organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
    pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.
    Panduan penting untuk manajemen strategis yang efektif adalah
    keterbukaan,kesediaan dan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru,sudut
    pandang baru,gagasan baru,dan kemungkinan baru.

    B. Kritik dan Saran
    Demikian makalah ini kami buat, kami berharap para pembaca sudi memberikan
    kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
     Semoga makalah ini berguna bagi penulis, khususnya juga kepada para pembaca.
    Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon dimaafkan.